Wisata alam Bukit
Lawang menjadi tujuan wisata andalan di Leuser dikarenakan memiliki daya
tarik satwa langka Orangutan Sumatra semi liar dan panorama hutan hujan
tropis. Bukit Lawang atau lebih dikenal sebagai pusat pengamatan
Orangutan Sumatra memiliki luas 200 ha, berada di Desa Perkebunan Bukit
Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara.
Dulunya Bukit Lawang merupakan pusat rehabilitasi Orangutan jinak untuk
dilepasliarkan kembali ke alam. Sejarah keberadaan Pusat Rehabilitasi
Orangutan di Bukit Lawang berawal dari program yang dijalankan oleh WWF
dan Frankfurd Zoological Society pada tahun 1973.
Saat itu sebagai perintis yaitu Regina
Frey dan Monica Borner melihat bahwa Kondisi dan Situasi Bukit Lawang
sesuai untuk dijadikan Pusat Rehabilitasi Orangutan. Pada awalnya Pusat
Rehabilitasi ini hanya dikunjungi oleh para peneliti maupun
konservasionis. Pada perkembangannya kemudian, daerah ini berkembang
menjadi Pusat Pengamatan Orangutan Sumatra (Viewing Centre) dan menjadi
salah satu obyek wisata andalan di
Sumatera Utara yang ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan
mancanegara. Tercatat sejak tahun 1972 hingga 2001, Bukit Lawang
merupakan tempat rehabilitasi Orangutan. Dalam kurun waktu ini, 229
Orangutan bekas peliharaan yang disita dari perdagangan satwa sudah
direhabilitasi di lokasi ini. Bukit Lawang hingga kini diakui sebagai
pintu gerbang terbaik untuk menikmati keindahan Taman Nasional Gunung
Leuser yang mempesona. Walaupun bukan lagi sebagai tempat rehabilitasi
dan pelepasliaran Orangutan, hutan di sekitar kawasan Bukit Lawang masih
menyisakan peluang untuk dilakukannya aktivitas wisata dan pengamatan
Orangutan Sumatra dan juga spesies tumbuhan dan satwa lainnya.
Bukit lawang merupakan gerbang utama
untuk menikmati keindahan Leuser. Untuk mencapai Bukit Lawang, dapat
ditempuh melalui perjalanan darat dari kota Medan (ibukota Propinsi
Sumatera Utara) melewati kota Binjai dengan kendaraan umum melalui
terminal bus Pinang Baris Medan atau kendaraan pribadi dengan waktu
tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan dengan jarak sekitar 80 km. Kondisi
jalan menuju kawasan Bukit Lawang sangat baik
dan telah diaspal. Untuk fasilitas wisata, terdapat
Pondok-pondok wisata bernuansa alami
dengan tarif bervariasi antara Rp. 100.000 s/d Rp. 500.000 per malam.
Fasilitas wisata lainnya yang tersedia berupa restoran/rumah makan,
areal camping ground, viewing centre, information corner, visitor
centre, terminal, pintu gerbang kawasan, jalan setapak/trail, papan
informasi, feeding site dan sampan penyeberangan menuju kawasan Taman
Nasional Gunung Leuser. Kawasan ini telah menjadi daerah tujuan wisata
hutan hujan tropis yang cukup dikenal di mancanegara.
Pada hari minggu dan hari libur, sangat
ramai dikunjungi wisatawan domestik yang datang dari berbagai daerah.
Suhu udara rata-rata 21,1ºC – 27,5 ºC. Kelembaban nisbi 80 – 100 %.
Musim hujan merata sepanjang tahun tanpa musim kering yang berarti
dengan curah hujan rata-rata 2000 – 3200 mm per tahun. Topografi
kawasan, landai dan perbukitan dengan kemiringan bervariasi (45 – 90 %).
Memiliki tipe ekosistem dataran rendah dan bergelombang.
Di Bukit Lawang dapat dijumpai beberapa
jenis tumbuhan dan satwa seperti kantong semar, meranti, keruing, damar
laut, anggrek hutan, rafflessia, bunga bangkai, cendawan harimau,
anekaragam kupu-kupu, orangutan, siamang, kedih, beruang madu, kambing
hutan dan lainnya yang merupakan khas hutan hujan tropis.
Mata pencaharian masyarakat di Bukit
Lawang umumnya adalah petani dan pedagang. Budaya di Bukit Lawang
heterogen, tidak ada yang dominan antara suku Melayu, Karo, Jawa dan
Batak.
Panorama alam yang indah dengan sungai
yang jernih serta keberadaan Orangutan Sumatra menjadi daya tarik utama
bagi para pengunjung. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan berupa
melihat satwa langka Orangutan Sumatra di feeding site, mengarungi jeram
sungai Bohorok dengan ban (tubbing) dan rubber boat, menikmati
keindahan air terjun, menjalajah gua, menyegarkan badan dengan mandi di
sungai yang jernih, berkemah di areal camping ground, berpetualang dan
menyingkap rahasia hutan hujan tropis sumatera, mengamati atraksi satwa,
menyaksikan atraksi budaya masyarakat yang beragam dan menikmati
kuliner khas lokal.
Di Bukit Lawang banyak tersedia para
pemandu wisata lokal berpengalaman, bagi pengunjung yang membutuhkan
pemandu selama melakukan petualangan di Taman Nasional Gunung Leuser
dapat menghubungi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bukit Lawang. HPI
dan juga pondok-pondok penginapan di Bukit Lawang menyediakan pilihan
paket-paket wisata yang menarik dengan harga terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar